Mohammad Rahmat

M. ROHMAT Lahir disebuah Dusun yang bernama Sumbergirang Desa Jamberejo Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur ...

Selengkapnya
Navigasi Web

SEMINAR YANG GAGAL DILAKSANAKAN

Perkiraan ditahun 2000 an, ketika itu kami aktif di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, cabang Tuban komisariat STITMA Tuban, kebetulan pada saat itu ada undangan seminar ke-Islaman yang diadakan oleh PW PMII Jawa Timur, yang ketuanya saat itu adalah bapak Imam Nahrawi yang periode kemaren menjadi Menteri Olahraga RI yang cukup sukses, diantara prestasi beliau yaitu Indonesia masuk Empat besar perolehan medali ASIAN GAMES, Sukses sebagai penyelenggara dan sukses Prestasi.

Tentu antusias kita luar biasa ketika ada undangan seminar tentang ke-islaman tersebut diadakan oleh PW PMII, sehingga kami dari cabang mengadakan rapat untuk membahas keberangkatan untuk mengikuti acara tersebut, maka disepakatilah saya dan teman saya yang bernama Abdul hadi untuk berangkat di acara yang rencanya dalam undangan diadakan di Islamic center Surabaya dengan nara sumber yang tentunya handal.

Pada hari yang telah ditentukan, kami berdua berangkat kesurabaya, acara rencananya diadakan pada waktu malam hari sekitar jam 19.00 sampai selesai, kami berangkat dari terminal Tuban pagi hari sekitar jam 13.00 naik Bus jurusan Surabaya turun Terminal Osso wilangun Surabaya, setelah dua sampai tiga jam perjalanan, sampailah kami di terminal Osso wilangun Surabaya, setelah itu kita harus naik bis kota yang menuju Islamic Center Surabaya, kita harus menunggu dulu karena angkutanya harus terisi penumpang,dari pada menunggu kita menjalankan sholat jamaah ashar di masjid/mushola yang berada disebelah terminal.

Setelah selesai sholat berjamaah bersama teman saya, lalu kita kembali ketempat mangkal dari angkutan kota yang menuju Islamic Center didaerah Kupang, sambil tengak-tengok kanan kiri ketika naik angkutan kota, karena baru pertama kami ke Islamic Center Surabaya, khawatirnya tempat tujuan terlewatkan.

Alhamdulillah, setelah berjalan sekitar satu jam, kami berdua sampai ditempat yang dituju, yaitu Islamic Center Surabaya, tetapi dari jalan raya menuju tempat tersebut harus jalan kaki dulu sekitar 500 m, ya harus Tanya sana sini, akhirnya kita sampai di situ dengan berkeringat.

Bahagia dalam hati dan bayangan akan bisa mengikuti seminar ini begitu terbersit dalam hati, bisa bertemu dengan banyak teman utusan dari berbagai cabang dan komisariat se Jawa Timur,berjumpa dengan pemateri yang handal dapat Ilmu yang baru yang tentunya bisa bermanfaat kedepan dan juga bisa dibagikan diteman-teman cabang, kemudian bisa menginap dihotel yang disediakan dan lain sebagainya, harapan dan bayangan itu mengemuka ketika kita sudah sampai di Islamic Center.

Setelah kita sampai ditempat bersama teman-teman dari seluruh cabang, kita dikumpulkan di Kantor PW PMII Surabaya untuk menerima pengumuman dan informasi yang disampaikan langsung oleh sang Ketua yaitu Sahabat Imam Nahrawi, bahwasanya Acara Seminar Keislaman Tersebut Dinyatakan GAGAL DILAKSANAKAN, Karena berbagai alasan yang tidak logis, tidak mendapatkan izin dari pihak ISLAMIC CENTER Lah, tak ada izin dari pihak keamanan dan sebagainya.

Betapa kecewa dan jengkelnya hati kami berdua, karena tanggung jawab dari panitia terhadap peserta yang datang dari daerah yang jauh ini tak ada, makan tak disediakan, tempat tidur juga taka da, akhirnya kami pulang dengan hampa, yang disertai rasa perut yang keroncongan belum diisi sejak tadi siang, bingungnya kami berdua itu adalah kita harus menginap dimana, sanak saudara tak punya disurabaya, mau pulang ke Tuban angkot yang keterminal sudah pulang ke kandangnya, lihat-lihat masjid disekitar tak boleh ditempati tidur, jadi semakin bingung kita.

Ditengah kegalauan kita berdua berjalan kaki menelusuri jalan – jalan yang semakin sepi, rasa takut dan khawatir akan adanya tindak kejahatan yang menimpa kami terus membayangi, apalagi tadi sore ketika kita beli makan diwarung itu, pedagangnya bilang” hati-hati nak didaerah ini agak rawan kalau malam”. Wah takut juga kalau mendengar hal itu. Akhirnya kami berdua sepakat untuk mencari kantor Polisi untuk mencari tempat tidur yang aman. Alhamdulillah, setelah beberapa waktu menelusuri jalan yang ada,kita menemukan kantor polisi, dan dengan sedikit menghiba kita menyampaikan masalah yang terjadi pada kita, dan berharap diperbolehkan menumpang tidur di sini, setelah menanyakan indentitas diri kita berdua, kita diizinkan untuk menginap di mushola kantor polisi.

Ternyata masalah tidak sesesai sampai disini, yang juga menjengkelkan kita adalah nyamuk-nyamuk yang ada di mushola tersebut luar biasa besar-besar dan banyak, apes deh. Ya sudahlah dari pada tidur diemperan toko yang tidak jelas keamananya, kita memaksakan diri untuk bisa tidur dengan suara nyamuk yang terus mendesing ditelinga, hingga sampai waktu shubuh datang . Akhirnya setelah sholat shubuh kita bergegas untuk pulang keTuban dengan perasaan galau dan kecewa.

Magelang, 11 januari 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Assalamualaik. Lam kenal pak, sudah saya follow, follow back ya. Salam literasi

12 Jan
Balas

iya pak, salam kenal juga, saya belum begitu memahami proses yang berlaku disini, baru bergabung

13 Jan



search

New Post