Kedua, membangun kecintaan terhadap profesi. Mendidik yang dilandasi oleh kecintaan pada profesi yang mendalam akan melahirkan dan menyulut spirit inspiratif secara kokoh. Cinta yang kuat dapat menggerakan jiwa untuk terus penuh semangat, yakin, optimis dan penuh harapan. Besarnya cinta terhadap profesidan rasa tanggung jawab pada masa depan siswa-siswinya serta tanggung jawab kepada Alloh, akan menjadikan pelaksanaan pembelajaran penuh dengan kenikmatan dan penuh penghayatan tanpa ada rasa terpaksa.

Jangan sampai tugas mengajar dilakukan dalam keterpaksaan, karena hal ini akan menjadikan proses pembelajaran tak akan bisa memunculkan spirit dan cinta serta tak ada lagi visi lebih luas dan mendalam yang dibangun. Spirit inspiratif tidak akan muncul pada guru yang memiliki karakter semacam ini. Mereka mengajar secara terpaksa akan kehilangan gairah dan orientasi yang lebih luas.mengajar dengan keterpaksaan akan menimbulkan efek psikologis yang kurang baik terhadap guru itu sendiri dan juga para siswanya.

Ketiga Menajamkan visi sebagai guru inspiratif, ini tentu akan menjadikan segala aktifitasnya senantiasa diarahkan untuk menuju hal tersebut. Visi ini akan menuntut bukti dan perjuangan. Dengan merumuskan visi ini, seorang guru inspiratif akan membuat kemajuan yang berarti, walaupun menghadapi tantangan yang tidak ringan. Terutama diera sekarang ini yang semuanya serba digital, guru harus berhadapan dengan generasi digital native, yakni generasi yang kahir dan besar didunia internet. Visi guru inspiratif harus dipertajam yaitu bisa menjadi guru yang berkarakter, sehingga keberadaan guru akan selalu diterima, dicintai, dipercaya dan dirindukan. Guru Inspiratif juga harus mengubah mindset, hingga memiliki daya kejut dan daya magnet. Disamping itu guru inspiratif selalu membuat karya inovasi dan menelurkan karya penelitian. Tak kalah penting lagi adalah guru inspiratif untuk mempertajam visinya dengan menjadi guru literasi, yang terdiri atas classical literacy, audio visual literacy, dan media literacy.

Salah satu usaha mempertajam visi menjadi guru inspiratif lagi adalah bagaimana guru itu harus memiliki kemampuan 4C dalam bahasa Inggris atau 4 K dalam bahasa Indonesia, terdiri atas critical thingking (berpikir kritis), creative (kreatif), communication (komunikasi) dan collaboration (kolaborasi).